Geliat Racun Dunia
Dunia itu indah namun menipu. Rasanya manis namun sejatinya ibarat racun yang memabukkan. Siapa yang meminumnya pasti ia kecanduan. Sedikit sekali yang bisa bebas dari belenggu dunia. Yaitu, terbebas dari obsesi dan angan-angan semu. Salah satu geliat dunia yang sangat digandrungi para pemuda kita dikenal dengan istilah Hedonisme. Yakni sebuah gaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai duniawi.
Berawal dari Sebuah Filsafat
Epicurus (341-270 SM) dan Aristippus of Cyrine (435-366 SM) adalah dua tokoh filsafat yang dikenal merintis paham Hedonisme. Mereka berpendapat bahwa kesenangan yang bersifat privat atau pribadi, pantas dituruti dan dipenuhi keinginannya. Paham hedonisme sendiri berarti suatu pemikiran yang menjadikan tujuan hidupnya adalah kesenangan materi. Kesenangan yang memuaskan jiwa dan batin setiap manusia. Epicurus berpendapat bahwa kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam hidup.
Hedone (kenikmatan atau kesenangan) diperoleh dengan memuaskan keinginannya. Manusia harus bisa memilih keinginannya agar dapat mencapai kepuasan yang mendalam. Filosof Aristippus mengatakan bahwa kesenangan merupakan rasa dari watak yang lemah lembut dan tujuan kehidupan yang sebenarnya. Sebenarnya, tokoh-tokoh filsafat yang mendukung hedonisme tidak sedikit. Akan tetapi, mereka berdualah yang paling vokal dalam menyampaikan ide-ide hedonisme sehingga menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Inti dari pemikiran mereka adalah kenikmatan yang menjadi tujuan sejati dari kehidupan manusia. Kenikmatan tersebut haruslah membawa kepuasan jiwa dan batin seseorang. Tidak peduli apakah kenikmatan itu bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama atau tidak. Yang pasti, kenikmatan adalah segala-galanya.
Akar dari filsafat ini pemikiran mereka yang mengatakan bahwa manusia adalah homo ludens (makhluk yang senantiasa bermain-main). Setiap manusia yang hidup dikaruniai nafsu. Nafsu itulah yang mendorong manusia untuk mencapai kepuasan. Dengan kata lain, keinginan manusia untuk mencapai kepuasan adalah hal yang wajar karena hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan. Menurut paham hedonisme, keberadaan nafsu tidak bisa dikendalikan dengan cara apapun. Oleh karena itu, menghalalkan segala cara untuk memuasakan nafsu adalah cara yang sah.
Hedonisme tidak lebih dari sekedar Racun Dunia
Paham hedonisme banyak membawa dampak buruk. Karena Ia tidak lain adalah racun dunia yang banyak diminum oleh manusia. Racun yang membawa kenikmatan semu yang hakikatnya menghancurkan jiwa dan pribadinya sendiri. Baiklah, mari kita ulas beberapa dampak dari mewabahnya gaya hidup cinta dunia ini. Di antaranya adalah pada bidang-bidang berikut:
Aqidah
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa budaya hedonisme sangat membahayakan aqidah seorang muslim. Aqidah seorang muslim akan terancam apabila ia tersusupi oleh budaya hedonisme. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa hedonisme mengajarkan kita akan kenikmatan dunia sebagai tujuan hidup dan kesenangan akhirat hanyalah impian kosong. Jika hal ini sudah diyakini, maka seseorang bisa menjadi ingkar pada kehidupan surga dan neraka. Mereka yang terpengaruh pada pemikiran hedonisme terancam menjadi orang-orang yang kafir akan keberadaan akhirat.
Surga akan menjadi khayalan belaka dan neraka tidak akan menjadi cambuk bagi setiap perbuatan manusia. Baginya, kesenangan surga itu bisa didapat di dunia dan azab neraka itu hanyalah dusta. Neraka dipandang sebagai sosok yang hanya menakut-nakuti manusia untuk bersenang-senang.
Prilaku
Tingkah laku seseorang biasanya ditentukan dari pola pikir dan keimanan yang ia miliki. Sebagai contoh, orang yang percaya akan adanya dosa bagi setiap perbuatan tercela maka ia akan bersikap hati-hati dalam tingkah laku. Sebaliknya, orang yang sama sekali tidak meyakini akan adanya dosa maka ia senantiasa berbuat sekehendak dirinya.
Tentu, hedonisme akan menjadikan setiap manusia berbuat sesuka hati dan bertingkah laku sekehendak nafsu. Segala apapun akan ia perbuat demi keinginan syahwatnya. Jika ia butuh uang namun ia tidak bekerja maka mencuri bisa menjadi jalan pintas. Sedangkan jika sudah mendapatkan jabatan maka korupsi menjadi solusi singkat untuk merauk keuntungan berlipat. Jika nafsu birahinya menggelora namun ia enggan menikah maka pelacur bisa ia jadikan alat pemuas seketika. Sedangkan jika sudah berkeluarga maka selingkuh menjadi penyelewengan yang sah.
Musik dan suara hingar bingar lainnya menjadi bagian rutinitas yang harus ia lewati. Ia dengarkan lagu-lagu demi kepuasan jiwanya terhadap musik. Jika dirasa tidak memuaskan maka ia akan membesarkan volume suranya agar menggema di setiap ruang. Tak peduli apakah ada orang yang merasa terganggu dengan suara bising tersebut. Yang pasti, dengan volume suara yang besar, ia seakan menikmati konser musik yang memuaskan.
Selain itu, tentu kita bisa menilai bahwa pemikiran dan gaya hidup hedonisme ini adalah kotoran yang menodai kehormatan seseorang. Ya, nilai dan jati diri seorang manusia menjadi terhina dina. Seks bebas telah menghancurkan nilai-nilai kehormatan manusia. Busana-busana wanita yang jauh dari tradisi Islam telah menjatuhkan martabat kaum hawa ke dalam derajat yang rendah. Ketika hijab dianggap kuno maka rasa malu telah hilang dan lenyap dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun, kebanyakan para wanita tidak peduli dengan permasalahan ini. Mayoritas dari mereka sudah termakan dengan gaya hidup seks bebas yang dianggap modern serta pengaruh fashion yang dianggap sebagai bentuk kemajuan zaman.
Ini hanya sebagian contoh kecil yang terjadi akibat pemikiran dan gaya hidup hedonisme. Ia hanya membentuk karakter manusia yang terbuai dan terlena, malas dalam mengerjakan tugas, menghacurkan norma-norma kesopanan dan kesusilaan, selalu tidak pernah bersyukur atas segala yang dikaruniakan, dan melemahkan mental seseorang.
Ekonomi
Sudah barang tentu, kita mengenal Kapitalis sebagai sistem yang berkembang pesat di hampir negara-negara dunia. Baik negara miskin, berkembang, maupun negara maju, semuanya menganut sistem Kapitalisme sebagai dasar pijakan dari bidang ekonomi di negara mereka.
Pilar-pilar kapitalisme mendorong setiap individu untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknnya. Dalam prinsip ini, modal yang kuat akan mampu menguasai pasar. Memonopoli pasar menjadi hal yang bisa terjadi bagi mereka yang memiliki modal besar. Orang yang miskin dan tidak memiliki modal kuat akan tersisihkan oleh para pemegang modal. Sehingga di beberapa dunia, negara-negara miskin tetaplah miskin karena mereka kalah saing dengan negara-negara maju.
Keadaan ekonomi suatu negara akan berpengaruh pada keadaan politik negara tersebut. Dominasi suatu negara asing terhadap negara tertentu dalam mengelola pasar akan menjadikan penjajahan baru yang berbentuk non-fisik. Sebagai contoh, kekuatan modal yang dimiliki Amerika mampu mendominasi pasar di hampir seluruh negara-negara dunia, baik negara muslim maupun negara kafir. Akibatnya, setiap kebijakan-kebijakan politik yang dikeluarkan oleh negara-negara tersebut tidak boleh bertentangan dengan kepentingan Amerika.
Jika salah satu negara-negara itu mengeluarkan kebijakan yang ditentang oleh Amerika maka sangsinya adalah boikot dari Amerika dan para sekutunya. Boikot ini secara tidak langsung akan melemahkan negara tersebut. Inilah bukti bahwa sistem ekonomi Amerika adalah sistem keserakahan yang berawal dari paham hedonisme yang mereka gemari.
Tidak hanya Amerika, negara-negara Eropa lainnya bahkan negara-negara yang masuk kategori negara miskin pun selalu ingin mencoba untuk melakukan apa yang telah dilakukan oleh Amerika. Mereka mengadopsi kapitalisme di berbagai sudut kehidupan ekonomi di negaranya.
Hal ini terlihat jelas dari adanya pengrusakan sumber daya alam yang dimiliki. Sebenarnya, negara-negara maju seperti Amerika dan negara-negara Eropa, mereka tidak memiliki sumber daya alam yang besar. Sebaliknya, negara-negara berkembang dan miskin, mereka memiliki sumber daya alam yang kaya dan melimpah.
Berawal dari sini, hedonisme menjiwai para pengusaha lokal yang hidup di beberapa negara miskin. Mereka meraih keuntungan yang banyak dengan cara menggali sumber daya alam tanpa batas. Tangan-tangan merekalah yang telah menggunduli hutan, mengotori sungai, mencemari ekosistem laut, dan penebar racun di udara. Para pengusaha lokal tersebut memperkaya diri mereka demi sebuah kesenangan hidup. Padahal secara tidak langsung, mereka telah menghancurkan keseimbangan alam dan menghilangkan mata pencaharian bagi orang-orang yang bergantung pada alam.
Kamanan sosial
Setiap jiwa manusia diselimuti oleh nafsu. Hal itu sudah menjadi naluri kehidupan. Islam menjelaskan bahwa nafsu itu selalu mengajak pada perbuatan yang buruk. Di sisi lain, kita sebagai manusia harus menjalin hidup bermasyarakat. Artinya, satu sama lain harus saling menjaga, melindungi, dan menghormati.
Kehidupan masyarakat akan menjadi kacau jika setiap individu selalu mementingkan keinginan pribadi. Jika keinginan pribadi tersebut bertentangan dengan norma-norma bermasyarakat maka hal ini menjurus pada tindakan kriminalitas.
Misalnya, seorang RT yang serakah dan tamak akan harta, bisa saja dia melakukan tindak korupsi dan menipu warganya. Seorang warga mencuri harta tetangganya demi meraih beberapa kekayaan yang diinginkannya. Atau, seorang remaja memperkosa gadis di kampungnya sendiri demi memuaskan hasratnya. Bukankah hal ini menandakan bahwa hedonisme yang merasuk setiap individu akan membawa petaka bagi kelangsungan hidup bermasyarakat?
Kesehatan
Hedonisme tidak pernah terlepas dengan dunia hiburan dan hura-hura. Seks bebas, zat-zat adiktif, musik, dan minuman keras, acapkali menjadi teman bagi kaum pencari kenikmatan semu. Padahal, itulah yang sebenarnya membahayakan jiwa mereka. Namun, jarang di antara mereka yang tersadar walaupun begitu banyak nyawa yang sudah melayang karena gaya hidup yang mereka tempuh.
Menyebarnya HIV dan AIDS
Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah AIDS. Ia adalah salah satu dari penyakit-penyakit mematikan yang diakibatkan oleh gaya hidup seks bebas. AIDS pertama kali menyebar di Amerika pada abad ke-20 dan sekarang telah menjadi wabah global. Organisasi kesehatan dunia WHO memperkirakan 2,8 - 3,5 juta jiwa meninggal dunia karena AIDS pada tahun 2004 saja.
Penularan AIDS yang paling sering terjadi ialah karena melakukan hubungan seks bebas. Hubungan seks bebas sangat rentan terhadap penularan virus HIV karena seringnya berganti pasangan. Jalur lain yang menjadi jalan mudah penularan HIV AIDS adalah jarum suntik bagi para pemakai narkoba. HIV ini bisa ditemukan pada air liur, air mata, air keringat, air tajin, dan sperma orang yang terinfeksi.
Di Asia, wabah HIV disebabkan oleh para pengguna obat penenang lewat jarum suntik, hubungan seks sejenis (homo) maupun dengan lawan jenis, baik dengan pekerja seks komersial (PSK) atau pasangan mereka.
Bahaya Narkoba
Istilah narkoba adalah kependekan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Narkotika sendiri berasal dari bahasa Yunani narkotikos, yang berarti 'menggigil'. Ditemukan pertama kali berasal dari substansi-substansi yang dapat membantu orang untuk tidur.
Sejak dahulu kala, masyarakat sudah mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, yaitu suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) serta di beberapa wilayah Pakistan dan Afganistan. Sejak Afghanistan diduduki oleh Amerika, Afghanistan menjadi produsen opium terbesar di dunia. Padahal, pada era Thaliban ladang-ladang opium tersebut telah dimusnahkan sebagian besarnya.
Selain Narkoba, istilah lain yang juga diperkenalkan, khususnya oleh Departemen Kesehatan RI, adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan atau zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat atau otak. Sehingga, jika disalahgunakan bisa menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial.
Zat adiktif lainnya adalah alkohol atau metanol, tembakau (yang menjadi bahan dasar rokok), gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven). Pemakaian rokok dan alkohol cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lainnya yang lebih berbahaya.
Minuman Keras
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan bisa menyebabkan penurunan kesadaran. Bila dikonsumsi, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif (kecanduan) alkohol itu, orang yang meminumnya akan menambah takaran sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggunya fungsi sosial, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak tegak, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara tidak jelas, atau kehilangan konsentrasi.
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut jika berhenti mengkonsumsi alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak ber-halusinasi.
Contoh-contoh prilaku Hedonisme
Kami akan paparkan beberapa contoh yang sangat lekat dengan gaya hidup hedonisme. Beberapa di antaranya adalah:
Pesta Tahun Baru
Pesta yang hingar bingar dan penuh dengan alunan-alunan musik menjadi suasana yang pasti dalam sebuah pesta tahun baru. Suara-suara terompet dan tabuhan alat-alat perkusi memeriahkan perhelatan yang senantiasa diadakan setiap tahun. Itulah pesta tahun baru yang selalu dinanti dan dimeriahkan. Seakan menjadi kewajiban bagi setiap manusia untuk merayakan upacara pergantian tahun itu.
Terkadang acara pesta tahun baru selalu didanai oleh pemerintah. Negara tidak pernah absen untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk memeriahkan pesta. Jika acara dirasa kurang menarik, ini menandakan bahwa uang negara sedang pas-pasan. Kalau sudah demikian, citra sebuah negara akan buruk di mata internasional. Tapi, negara mana yang rela mendapatkan citra buruk di mata dunia? Walau keadaan negara sedang kacau, penuh hutang, rakyat menderita, pesta tahun baru harus dilaksanakan.
Sebagai contoh di Indonesia, kita bisa saksikan betapa morat-maritnya keadaan ekonomi bangsa ini, kemiskinan semakin tak terbendung, harga sembako kian melambung, pengangguran terus bertambah, dunia pendidikan masih perlu biaya. Namun, semua itu seakan terlupakan dan uang berhamburan demi sebuah pesta tahun baru.
Ulang Tahun
Tidak sedikit uang yang dikeluarkan untuk mengadakan pesta ulang tahun. Biaya dikeluarkan untuk pendanaan konsumsi, kue ulang tahun, baju pesta, dekorasi ruang, dan surat undangan. Biaya akan lebih besar jika acara dilakukan di gedung mewah, sewa badut untuk menghibur para tamu undangan, dan tampilan dari para pemain musik seperti band dan orkes tunggal.
Acara ulang tahun selalu dimeriahkan oleh acara-acara menarik, nyanyian dari orang yang berulang tahun ataupun dari para tamu undangan. Mereka yang datang memberikan berbagai macam hadiah sebagai tanda selamat bagi yang berulang tahun. Bahkan, para tamu undangan pun terkadang mengenakan kostum-kostum yang menarik perhatian, seperti pakaian ala badut dan hantu.
Mungkin itu hanyalah sekelumit rangkaian biaya yang mesti dikeluarkan untuk acara ulang tahun. Padahal, acara ulang tahun adalah budaya orang-orang kafir yang ditiru oleh kebanyakan kaum muslimin. Sudah barang tentu bahwa perayaan tersebut adalah bentuk tasyabuh (meniru-niru kaum kafir).
Selain itu, yang kita cermati saat ini adalah biaya yang tidak sedikit untuk merayakan pesta ulang tahun. Perayaan ini begitu menjamur di semua kalangan masyarakat. Nuansa hedonisme begitu kental dalam pesta ini. Kemewahan ditampilkan di tengah-tengah keadaan yang memprihatinkan. Belum tentu mereka yang merayakan ulang tahun adalah orang yang mampu mengadakannya. Banyak di antara mereka yang berani berhutang demi sebuah acara ulang tahun.
Penyalahgunaan narkoba
Narkotika dan obat-obatan berbahaya atau yang kita kenal dengan narkoba, tidak lain adalah bom waktu yang siap menghancurkan generasi-generasi penerus. Hal ini terbukti dari beberapa informasi yang menyatakan bahwa para siswa SD pun sudah mengkonsumsi zat haram tersebut. Lalu bagaimana nasib masyarakat kita nantinya jika para generasi muda telah mengalami ketergantungan pada narkoba?
Namun, tidak hanya kalangan para pelajar saja yang mengalami hal demikian. Narkoba memang sudah menjadi gaya hidup bagi kebanyakan orang. Dari mulai kalangan pejabat, pengusaha, artis, seniman, dan pengangguran.
Tidak lain dan tidak bukan bahwa alasan mereka mengkonsumi barang itu adalah untuk mencari kenikmataan dan kesenangan. Narkoba menjadi barang pelarian dari setiap masalah yang mereka hadapi. Tujuannya agar mereka tidak dirundung kesedihan dan akhirnya diliputi dengan susana senang dan nikmat.
Berapapun uang yang akan mereka keluarkan untuk membeli narkoba, hal itu bukan masalah yang berarti. Jika tak punya duit maka mencuri menjadi cara cepat untuk mendapatkannya. Segala cara menjadi halal selama jalan itu menuju kenikmatan dan kesenangan.
Musik dan Seni
Dunia sepertinya sepi tanpa musik dan kehidupan seakan hampa tanpa seni. Itulah beberapa ungkapan para musisi dan seniman serta para penikmatnya.
Ya, musik dan seni sudah menjadi hal yang penting dalam kehidupan para hedonis. Jiwa dan perasaan mereka akan semakin nikmat dan 'melayang' jika mendengarkan musik. Pahatan-pahatan patung menjadi alat untuk dinikmati. Padahal, boleh jadi patung-patung itu adalah tokoh kaum kafir atau setidaknya menonjolkan unsur pornografi.
Seks bebas
Prinsip hedonisme telah menjadi semacam ‘alat massal penghancur moral' yang meluluhlantakkan tataran publik hingga kelapisan privat. Pornografi, seks bebas, dan penyimpangan seksual menjadi ritual baru umat manusia. Di Eropa, Denmark adalah Negara yang dengan terbuka memproklamirkan diri sebagai sentra pornografi dan prostitusi, dan Covenhagen sebagai ibu kota Negara, merangkap pusat akivitas seks bebas. Copenhagen dijuluki pusat pornografi, prostitusi, serta hiburan seks live di Eropa. Diperkirakan sekitar 1500 pekerja seks ‘beraksi’ setiap hari.
Pada kasus seks bebas lainnya, remaja di Kanada dan Amerika menduduki peringkat paling muda dalam melakukan hubungan seks, yakni pada usia 15 tahun. Selanjutnya adalah Inggris, Jerman, dan Perancis pada usia 16 tahun.
Jangan salah, Indonesia pun terbilang Negara yang bebas membuat dan mengkomsumsi pornografi serta seks bebas. Rata-rata, para remaja Indonesia mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah pada usia SMU. Bahkan, para remaja tersebut tidak segan-segan merekam adegan itu dan menyebarkannya.
Hedonisme tidak hanya sebuah gaya hidup yang serba bebas, melainkan sebagai pemikiran dan kepercayaan yang tentunya berakhir pada kehancuran nilai-nilai agama. Geliat Dunia yang ditawarkan dalam budaya hedonisme tidak lain bersifat fana dan menipu.
Apa yang kini dianggap modern belum tentu berbuah baik bagi kehidupan manusia. Narkoba, seks bebas, musik, korupsi, dan lain sebagainya adalah bagian dari beberapa tindak kriminal yang dilakukan karena hanya ingin mencari kenikmatan dan kesenangan.
Hedonisme selalu berakibat buruk bagi kehidupan manusia. Aspek aqidah, prilaku, sistem ekonomi, politik, sosial, dan kesehatan, akan menjadi hancur dan kacau akibat dampak dari gaya hidup yang egois ini. Semoga Allah melindungi kita dan anak keturunan kita dari gaya hidup cinta dunia.