gravatar

Sikap Syi’ah Rafidhah Terhadap Para Shahabat Nabi

Sesungguhnya aqidah Syi’ah Rafidhah adalah aqidah yang berpijak di atas pencacian, pencelaan dan pengkafiran terhadap para shahabat Rasulullah. Lalu, mana buktinya?

al-Kulayniy ar-Rafidhiy berkata: “Seluruh shahabat sepeninggal Rasulullah telah murtad (keluar dari Islam), kecuali tiga orang, yaitu al-Miqdad bin al-Aswad, Abu Dzar al-Ghifariy dan Salman al-Farisiy!” (Furū’ al-Kāfī, hal. 115)

al-Majlisiy ar-Rafidhiy menukil perkataan hamba sahaya Ali bin al-Husain kepadanya (secara dusta): “Engkau berhak mendapatkan pelayananku, maka ceritakan kepadaku tentang Abu Bakar dan Umar?, maka ia menjawab: “Mereka berdua adalah kafir, dan orang yang mencintai keduanya termasuk kafir pula!” (Haqq al-Yaqīn, hal. 522)

al-Qummiy ar-Rafidhiy ketika menafsirkan firman Allah: “...dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan….” [QS. an-Nahl (16): 90], maka ia berkata: “al-Fahsya (perbuatan keji) adalah Abu Bakar, al-munkar adalah Umar dan al-baghy (permusuhan) adalah Utsman!” (Tafsir al-Qummiy, hal. 218)

Dalam kitab Miftāh al-Jinān mereka (Syi’ah) berdoa: “Ya Allah, limpahkanlah salam sejahtera kepada Muhammad dan keluarganya, dan laknatlah kedua patung Quraisy, kedua jibt dan thaghutnya (maksudnya Abu Bakar dan ‘Umar serta kedua anak perempuannya (‘Aisyah dan Hafshah)!” (hal. 114)

Pada tanggal 10 Muharram, mereka biasa membawa anjing yang diberi nama ‘Umar, kemudian beramai-ramai mereka memukulinya dengan tongkat dan melemparinya dengan batu sampai mati. Kemudian merekapun mendatangkan kambing betina yang diberi nama ‘Aisyah, kemudian mereka mulai mencabuti bulunya dan memukulinya dengan sepatu sampai mati! Merekapun gemar mengadakan pesta dalam rangka merayakan hari kematian ‘Umar bin al-Khaththab dan malah menyematkan penghargaan kepada pembunuhnya, Abu Lu’lu’ah al-Majusiy dengan gelar “Pahlawan Agama yang Gagah Berani”!

Saudaraku kaum muslimin....
Lihat, rasakan dan saksikanlah oleh kalian, betapa “menggelegar” kebencian dan dendam kesumat serta bejadnya mereka, kaum yang menyimpang dari agama, serta betapa keji dan kotornya mulut-mulut lancang mereka yang dialamatkan kepada generasi terbaik setelah para nabi dan rasul, generasi yang dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya, dan umatpun telah sepakat terhadap keadilan dan keutamaan mereka, bahkan sejarah dan realita pun telah mencatat lembaran-lembaran kebaikan mereka dalam menegakkan agama dengan tinta emas!

Sebagai penutup, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “...akan tetapi orang-orang Yahudi dan Nashrani memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang-orang Syi’ah Rafidhah, yaitu: Apabila orang-orang Yahudi ditanya tentang siapakah sebaik-baik pemeluk agama kalian, maka mereka akan menjawab: “Para shahabat Musa!”, dan apabila orang-orang Nashrani ditanya tentang siapakah sebaik-baik pemeluk agama kalian, maka mereka akan menjawab: “Para shahabat setia ‘Isa!” Namun manakala orang Rafidhah ditanya tentang siapakah orang yang paling buruk dari pemeluk agama kalian, maka mereka akan menjawab: “Para shahabat Muhammad!” (Minhaj as-Sunnah: 1/24)

Semoga Allah meridhai seluruh shahabat Rasulullah dan para ummahāt al-mu’minīn, orang-orang terbaik, mulia dan agung. Dan semoga laknat Allah dilimpahkan kepada sekte Syi’ah Rafidhah, yang benar-benar hina lagi terhina!